Rabu, 08 Februari 2017

Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan UUD 1945

ATURAN PERALIHAN

Pasal I

Segala peraturan  perundang-undangan  yang  ada  masih  tetap berlaku  selama  belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.****)
 
Pasal II

Semua  lembaga  negara  yang  ada  masih  tetap  berfungsi  sepanjang  untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.**** )

Pasal III

Mahkamah  Konstitusi  dibentuk  selambat-lambatnya  pada  17  Agustus  2003  dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.**** )

ATURAN TAMBAHAN

Pasal I

Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  ditugasi  untuk  melakukan  peninjauan  terhadap materi  dan  status  hukum  Ketetapan  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  Sementara  dan Ketetapan  Majelis  Permusyawaratan Rakyat  untuk  diambil  putusan  pada  sidang  Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003.**** )

Pasal II

Dengan  ditetapkannya  perubahan Undang-Undang  Dasar ini,  Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal****)

Perubahan  tersebut  diputuskan  dalam  Rapat  Paripurna  Majelis  Permusyawaratan Rakyat  Republik  Indonesia  ke-6  (lanjutan)  tanggal  10  Agustus  2002  Sidang  Tahunan Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  Republik  Indonesia,  dan  mulai  berlaku  pada  tanggal ditetapkan.**** )

Ditetapkan di Jakarta
Pada tangal 10 Agustus 2002.

KETERANGAN :

Perubahan UUD 45 dengan diberi tanda bintang :  *  pada BAB, Pasal dan Ayat seperti;

- Perubahan Pertama     : *
- Perubahan Kedua        : **
- Perubahan Ketiga        : ***
- Perubahan Keempat    : ****

UUD 1945 Pasal 36 dan Pasal 37

BAB XV
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGAR A, SERTA LAGU KEBANGSAAN **)

Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah sang merah Putih.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 36A

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.**

Pasal 36B

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.**)

Pasal 36C

Ketentuan  lebih lanjut  mengenai  Bendera, Bahasa dan  Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang.**)

BAB XVI
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

Pasal 37

(1)  Usul  perubahan  pasal-pasal  Undang-Undang  Dasar  dapat  diagendakan  dalam sidang  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  apabila  diajukan  oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.****)
(2)  Setiap  usul  perubahan  pasal-pasal  Undang-Undang  Dasar  diajukan  secara  tertulis dan  ditunjukkan  dengan  jelas  bagian  yang  diusulkan  untuk  diubah  beserta alasannya.****)
(3)  Untuk  mengubah  pasal-pasal  Undang-Undang  Dasar,  sidang  Majelis Permusyawaratan  Rakyat dihadiri  oleh sekurang-kurangnya 2/3  dari  jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.**** )
(4)  Putusan  untuk  mengubah  pasal-pasal  Undang-Undang  Dasar  dilakukan  dengan persetujuan  sekurang-kurangnya  lima  puluh  persen  ditambah  satu  anggota  dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.****)
(5)  Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.**** )

UUD 1945 Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, dan Pasal 35

BAB XIII
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pasal 31

(1)  Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan****)
(2)  Setiap  warga  negara  wajib  mengikuti  pendidikan  dasar  dan  pemerintah  wajib membiayainya.****)
(3)  Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang  meningkatkan  keimanan  dan  ketakwaan  serta  ahlak  mulia  dalam  rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.****)
(4)  Negara  memprioritaskan  anggaran  pendidikan  sekurang-kurangnya  dua  puluh persen  dari  anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara  serta  dari  anggaran pendapatan  dan  belanja  daerah  untuk  memenuhi  kebutuhan  penyelenggaraan pendidikan nasional.****)
(5)  Pemerintah  memajukan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  dengan  menunjang  tinggi nilai-nilai  agama  dan  persatuan  bangsa  untuk  kemajuan  peradaban  serta kesejahteraan umat manusia.****)

Pasal 32

(1)  Negara  memajukan  kebudayaan  nasional  Indonesia  di  tengah  peradaban  dunia dengan  menjamin  kebebasan  masyarakat  dalam  memelihara  dan  mengembangkan nilai-nilai budayanya.**** )
(2)  Negara  menghormati  dan  memelihara  bahasa  daerah  sebagai  kekayaan  budaya nasional.**** )

BAB XIV
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL****)

Pasal 33

(1)  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2)  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3)  Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4)  Perekonomian  nasional  diselenggarakan  berdasar  atas  demokrasi ekonomi  dengan prinsip  kebersamaan,  efisiensi  berkeadilan,  berkelanjutan,  berwawasan  lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.****)
(5)  Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  pelaksanaan  pasal  ini  diatur  dalam  undang-undang.****)

Pasal 34

(1)  Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.**** )
(2)  Negara  mengembangkan  sistem  jaminan  sosial  bagi  seluruh  rakyat  dan memberdayakan  masyarakat  yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.**** )
(3)  Negara  bertanggung  jawab  atas  penyediaan  fasilitas  pelayanan  kesehatan  dan fasilitas pelayanan umum yang layak.****)
(4)  Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  pelaksanaan  pasal  ini  diatur  dalam  undang-undang.****)
 
BAB XV
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGAR A, SERTA LAGU KEBANGSAAN **)

Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah sang merah Putih.

UUD 1945 Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, dan Pasal 30

Pasal 26

(1)  Yang  menjadi  warga  negara  ialah  orang-orang  bangsa  Indonesia  asli  dan  orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
(2)  Penduduk ialah  warga  negara  Indonesia  dan orang  asing  yang  bertempat  tinggal  di Indonesia.** )
(3)  Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.** )

Pasal 27

(1)  Segala warga negara  bersamaan kedudukannya  di dalam hukum  dan  pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2)  Tiap-tiap  warga  negara  berhak  atas  pekerjaan  dan  penghidupan  yang  layak  bagi kemanusiaan.
(3)  Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.***)

Pasal 28

Kemerdekaan  berserikat  dan  berkumpul,  mengeluarkan  pikiran  dengan  lisan  dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

BAB XA**)
HAK ASASI MANUSIA

Pasal 28A

Setiap  orang  berhak  untuk  hidup  serta  berhak  mempertahankan  hidup  dan kehidupannya.** )

Pasal 28 B

(1)  Setiap  orang  berhak  membentuk  keluarga  dan  melanjutkan  keturunan  melalui perkawinan yang sah.** )
(2)  Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.** )

Pasal 28C

(1)  Setiap orang  berhak mengembangkan diri melalui  pemenuhan  kebutuhan  dasarnya, berhak  mendapat  pendidikan  dan  memperoleh  manfaat  dari ilmu  pengetahuan  dan teknologi,  seni  dan  budaya,  demi  meningkatkan  kualitas  hidupnya  dan  demi kesejahteraan umat manusia.** )
(2)  Setiap  orang  berhak  untuk  memajukan  dirinya  dalam  memperjuangkan  haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)

Pasal 28D

(1)  Setiap  orang  berhak  atas  pengakuan, jaminan,  perlindungan, dan  kepastian  hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.**)
(2)  Setiap orang  berhak  untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang  adil dan layak dalam hubungan kerja.**)
(3)  Setiap  warga  negara  berhak  memperoleh  kesempatan  yang  sama  dalam pemerintahan.**)
(4)  Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.** )

Pasal 28E

(1)  Setiap  orang  berhak  memeluk  agama  dan  beribadat  menurut  agamanya,  memilih pendidikan  dan  pengajaran,  memilih  pekerjaan,  memilih  kewarganegaraan,  memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.** )
(2)  Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.**)
(3)  Setiap  orang  berhak  atas  kebebasan  berserikat,  berkumpul  dan  mengeluarkan pendapat.**)

Pasal 28F

Setiap  orang  berhak  untuk  berkomunikasi  dan  memperoleh  informasi  untuk mengembangkan  pribadi  dan  lingkungan  sosialnya,  serta  berhak  untuk  mencari, memperoleh,  memiliki,  menyimpan,  mengolah,  dan  menyampaikan  informasi  dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.** )

Pasal 28G

(1)  Setiap orang berhak atas perlindungan  diri  pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan  harta  benda  yang  di  bawah  kekuasaannya,  serta  berhak  atas  rasa  aman  dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.**)
(2)  Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.** )

Pasal 28H

(1)  Setiap  orang  berhak  hidup  sejahtera  lahir  dan  batin,  bertempat  tinggal,  dan mendapatkan  lingkungan  hidup  yang  baik  dan  sehat  serta  berhak  memperoleh pelayanan kesehatan.**)
(2)  Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.** )
(3)  Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.**)
(4)  Setiap orang  berhak mempunyai  hak milik  pribadi dan hak  milik  tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.** )

Pasal 28I

(1)  Hak  untuk  hidup,  hak  untuk  tidak  disiksa,  hak  untuk  kemerdekaan  pikiran  dan  hati nurani, hak beragama, hak  untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.** )
(2)  Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun  dan berhak  mendapatkan  perlindungan  terhadap  perlakuan  yang  bersifat  diskriminatif itu.**)
(3)  Identitas  budaya  dan  hak  masyarakat  tradisional  dihormati  selaras  dengan perkembangan zaman dan peradaban.**)
(4)  Perlindungan,  pemajuan,  penegakan,  dan  pemenuhan  hak  asasi  manusia  adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.** )
(5)  Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi  manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis,  maka pelaksanaan  hak  asasi  manusia  dijamin,  diatur,  dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.**)

Pasal 28J

(1)  Setiap  orang  wajib  menghormati  hak  asasi  manusia  orang  lain  dalam  tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.** )
(2)  Dalam  menjalankan  hak  dan  kebebasannya,  setiap  orang  wajib  tunduk  kepada pembatasan  yang  ditetapkan  dengan undang-undang  dengan  maksud semata-mata untuk  menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang  lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.** )
 
BAB XI
AGAMA

Pasal 29

(1)  Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2)  Negara  menjamin  kemerdekaan  tiap-tiap  penduduk  untuk  memeluk  agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

BAB XII
PERTAHAN AN NEGARA DAN KEAMANAN NEGARA**)

Pasal 30

(1)  Tiap-tiap  warga  negara  berhak  dan  wajib  ikut  serta  dalam  usaha  pertahanan  dan keamanan negara.** )
(2)  Usaha  pertahanan  dan  keamanan  negara  dilaksanakan  melalui  sistem  pertahanan dan  keamanan  rakyat  semesta  oleh  Tentara  Nasional  Indonesia  dan  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia,  sebagai  kekuatan  utama,  dan rakyat,  sebagai kekuatan pendukung.** )
(3)  Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan Angkatan Udara  sebagai  alat  negara  bertugas  mempertahankan, melindungi,  dan  memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.** )
(4)  Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan  ketertiban  masyarakat bertugas  melindungi,  mengayomi,  melayani  masyarakat, serta menegakkan hukum.**)
(5)  Susunan  dan  kedudukan  Tentara  Nasional  Indonesia,  Kepolisian  Negara  Republik Indonesia,  hubungan  dan  kewenangan  Tentara  Nasional  Indonesia  dan  Kepolisian Negara  Republik  Indonesia  di  dalam  menjalankan  tugasnya,  syarat-syarat keikutsertaan  warga negara dalam usaha  pertahanan  dan keamanan   diatur  dengan undang-undang.** )

UUD 1945 Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25

Pasal 21

Anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat  berhak  mengajukan  usul  rancangan  undang- undang.*)

Pasal 22

(1)  Dalam  hal  ihwal  kegentingan  yang  memaksa,  Presiden  berhak  menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.
(2)  Peraturan  pemerintah  itu  harus  mendapat  persetujuan  Dewan  Perwakilan  Rakyatdalam persidangan yang berikut.
(3)  Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus dicabut.

Pasal 22A

Ketentuan  lebih lanjut tentang tata  cara  pembentukan undang-undang  diatur  dengan undang-undang.**)
 
Pasal 22B

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.**)

BAB VIIA***)
DEWAN PERWAKILAN DAERAH

Pasal 22C

(1)  Anggota  Dewan  Perwakilan  Daerah  dipilih  dari  setiap  provinsi  melalui  pemilihan umum.*** )
(2)  Anggota  Dewan Perwakilan  Daerah  dari  setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh  anggota  Dewan  Perwakilan  Daerah  itu  tidak  lebih  dari  sepertiga  jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.***)
(3)  Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.*** )
(4)  Susunan  dan  kedudukan  Dewan  Perwakilan  Daerah  diatur  dengan  undang-undang.*** )

Pasal 22D

(1)  Dewan  Perwakilan  Daerah  dapat  mengajukan  kepada  Dewan  Perwakilan  Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan  dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber  daya ekonomi lainnya,  serta  perimbangan keuangan pusat  dan  daerah,  serta  yang  berkaitan  dengan  perimbangan  keuangan  pusat  dan daerah.***)
(2)  Dewan  Perwakilan  Daerah  ikut  membahas  rancangan  undang-undang  yang berkaitan  dengan  otonomi  daerah;  hubungan  pusat  dan  daerah;  pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya  ekonomi  lainnya,  serta  perimbangan  keuangan  pusat  dan  daerah;  serta memberikan  pertimbangan    kepada  Dewan  Perwakilan  Rakyat  atas  rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.*** )
(3)  Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang  mengenai  :  otonomi  daerah,  pembentukan,  pemekaran  dan  penggabungan daerah,  hubungan  pusat  dan  daerah,  pengelolaan  sumber  daya  alam  dan  sumber daya  ekonomi  lainnya,  pelaksanaan  anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.*** )
(4)  Anggota  Dewan  Perwakilan  Daerah  dapat  diberhentikan  dari  jabatannya,  yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.***)

BAB VIIB***)
PEMILIHAN UMUM

Pasal 22E

(1)  Pemilihan  umum  dilaksanakan  secara  langsung,  umum,  bebas,  rahasia,  jujur,  dan adil setiap lima tahun sekali.*** )
(2)  Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan  Perwakilan  Daerah,  Presiden  dan  wakil  presiden  dan  Dewan  Perwakilan Rakyat Daerah.*** )
(3)  Peserta  pemilihan  umum  untuk  memilih  anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat  dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.*** )
(4)  Peserta  pemilihan  umum  untuk memilih  anggota  Dewan  Perwakilan Daerah  adalah perseorangan.*** )
(5)  Pemilihan umum  diselenggarakan  oleh  suatu  komisi  pemilihan  umum  yang  bersifat nasional, tetap, dan mandiri.***)
(6)  Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-undang.*** )

BAB VIII
HAL KEUANGAN

Pasal 23

(1)  Anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara  sebagai  wujud  dari  pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara  terbuka  dan  bertanggung  jawab  untuk  sebesar-besarnya  kemakmuran rakyat.*** )
(2)  Rancangan  undang-undang  anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara  diajukan oleh  Presiden  untuk  dibahas  bersama  Dewan  Perwakilan  Rakyat  dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. ***)
(3)  Apabila  Dewan  Perwakilan  Rakyat  tidak  menyetujui  rancangan  anggaran pendapatan  dan  belanja  negara  yang  diusulkan  oleh  Presiden,  Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.***)

Pasal 23A

Pajak  dan  pungutan  lain  yang  bersifat  memaksa  untuk  keperluan  negara  diatur dengan undang-undang.***)

Pasal 23B

Macam dan harga mata uang  ditetapkan dengan undang-undang.***

Pasal 23C

Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.***

Pasal 23D

Negara  memiliki  suatu  bank  sentral  yang  susunan,  kedudukan,  kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang.***
 
BAB VIIIA ***)
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Pasal 23 E

(1)  Untuk  memeriksa  pengelolaan  dan  tanggung  jawab  tentang  keuangan  negara  diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.*** )
(2)  Hasil  pemeriksaan  keuangan  negara diserahkan  kepada Dewan  Perwakilan Rakyat, Dewan  Perwakilan  Daerah,  dan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  Daerah,  sesuai  dengan kewenangannya.*** )
(3)  Hasil  pemeriksaan tersebut  ditindaklanjuti  oleh lembaga  perwakilan  dan/atau  badan sesuai dengan undang-undang.*** )

Pasal 23F

(1)  Anggota  Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan  pertimbangan  Dewan  Perwakilan  Daerah  dan  diresmikan  oleh Presiden.***)
(2)  Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.*** )

Pasal 23G

(1)  Badan  Pemeriksa  Keuangan  berkedudukan  di  ibu  kota  negara,  dan  memiliki perwakilan di setiap provinsi.*** )
(2)  Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-undang.***)

BAB IX
KEKUASAAN KEHAKIMAN

Pasal 24

(1)  Kekuasaan  Kehakiman  merupakan  kekuasaan  yang  merdeka  untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.*** )
(2)  Kekuasaan  kehakiman  dilakukan  oleh  sebuah  Mahkamah  Agung  dan  badan peradilan  yang  berada  di  bawahnya  dalam lingkungan  peradilan  umum,  lingkungan peradilan  agama,  lingkungan  peradilan  militer,  lingkungan  peradilan  tata  usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.***)
(3)  Badan-badan  lain  yang  fungsinya  berkaitan  dengan  kekuasaan  kehakiman  diatur dalam undang-undang.** **)
 
Pasal 24A

(1)  Mahkamah  Agung  berwenang  mengadili  pada  tingkat  kasasi,  menguji  peraturan perundang-undangan  di  bawah  undang-undang  terhadap  undang-undang,  dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.*** )
(2)  Hakim  Agung  harus  memiliki  integritas  dan  kepribadian  yang  tidak  tercela,  adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.***)
(3)  Calon  Hakim  Agung  diusulkan  Komisi  Yudisial  kepada  Dewan  Perwakilan  Rakyat untuk  mendapatkan  persetujuan  dan  selanjutnya  ditetapkan  sebagai  hakim  agung oleh Presiden.***)
(4)  Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung.***)
(5)  Susunan,  kedudukan,  keanggotaan,  dan  hukum  acara  Mahkamah  Agung  serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang.***)

Pasal 24 B

(1)  Komisi  Yudisial bersifat mandiri  yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung  dan  mempunyai  wewenang  lain  dalam  rangka  menjaga  dan  menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.***)
(2)  Anggota  Komisi Yudisial  harus  mempunyai  pengetahuan  dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.*** )
(3)  Anggota  Yudisial  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Presiden  dengan  persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.*** )
(4)  Susunan,  kedudukan,  dan  keanggotaan  Komisi  Yudisial  diatur  dengan  undang-undang.*** )

Pasal 24C***

(1)  Mahkamah Konstitusi  berwenang  mengadili  pada tingkat  pertama  dan  terakhir  yang putusannya  bersifat  final  untuk  menguji  undang-undang  terhadap  Undang-Undang Dasar,  memutus  sengketa  kewenangan  lembaga  negara  yang  kewenangannya diberikan  oleh  Undang-Undang  Dasar,  memutus  pembubaran  partai  politik  dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.*** )
(2)  Mahkamah  Konstitusi  wajib memberikan  putusan atas  pendapat  Dewan  Perwaklian Rakyat  mengenai  dugaan  pelanggaran  oleh  Presiden  dan/atau  Wakil  Presiden menurut Undang-Undang Dasar.*** )
(3)  Mahkamah  Konstitusi  mempunyai  sembilan  orang  anggota  hakim  konstitusi  yang ditetapkan oleh  Presiden, yang diajukan  masing-masing  tiga orang  oleh  Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. ***)
(4)  Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi.***
(5)  Hakim  konstitusi  harus  memiliki  integritas  dan  kepribadian  yang  tidak  tercela,  adil, negarawan  yang  menguasai  konstitusi  dan  ketatanegaraan,  serta  tidak  merangkap sebagai pejabat negara.*** )
(6)  Pengangkatan  dan  pemberhentian  hakim  konstitusi,  hukum  acara  serta  ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-undang.***)
 
Pasal 25

Syarat-syarat  untuk menjadi dan untuk  diberhentikan sebagai  hakim ditetapkan dengan undang-undang

BAB IXA**)
WILAYAH NEGARA

Pasal 25****)

Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  adalah  sebuah  negara  kepulauan  yang  berciri Nusantara dengan  wilayah dan batas-batas  dan hak-haknya ditetapkan dengan  undang-undang.** )