Rabu, 08 Februari 2017

UUD 1945 Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25

Pasal 21

Anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat  berhak  mengajukan  usul  rancangan  undang- undang.*)

Pasal 22

(1)  Dalam  hal  ihwal  kegentingan  yang  memaksa,  Presiden  berhak  menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.
(2)  Peraturan  pemerintah  itu  harus  mendapat  persetujuan  Dewan  Perwakilan  Rakyatdalam persidangan yang berikut.
(3)  Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus dicabut.

Pasal 22A

Ketentuan  lebih lanjut tentang tata  cara  pembentukan undang-undang  diatur  dengan undang-undang.**)
 
Pasal 22B

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.**)

BAB VIIA***)
DEWAN PERWAKILAN DAERAH

Pasal 22C

(1)  Anggota  Dewan  Perwakilan  Daerah  dipilih  dari  setiap  provinsi  melalui  pemilihan umum.*** )
(2)  Anggota  Dewan Perwakilan  Daerah  dari  setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh  anggota  Dewan  Perwakilan  Daerah  itu  tidak  lebih  dari  sepertiga  jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.***)
(3)  Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.*** )
(4)  Susunan  dan  kedudukan  Dewan  Perwakilan  Daerah  diatur  dengan  undang-undang.*** )

Pasal 22D

(1)  Dewan  Perwakilan  Daerah  dapat  mengajukan  kepada  Dewan  Perwakilan  Rakyat rancangan undang-undang yang berkaitan  dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber  daya ekonomi lainnya,  serta  perimbangan keuangan pusat  dan  daerah,  serta  yang  berkaitan  dengan  perimbangan  keuangan  pusat  dan daerah.***)
(2)  Dewan  Perwakilan  Daerah  ikut  membahas  rancangan  undang-undang  yang berkaitan  dengan  otonomi  daerah;  hubungan  pusat  dan  daerah;  pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya  ekonomi  lainnya,  serta  perimbangan  keuangan  pusat  dan  daerah;  serta memberikan  pertimbangan    kepada  Dewan  Perwakilan  Rakyat  atas  rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.*** )
(3)  Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang  mengenai  :  otonomi  daerah,  pembentukan,  pemekaran  dan  penggabungan daerah,  hubungan  pusat  dan  daerah,  pengelolaan  sumber  daya  alam  dan  sumber daya  ekonomi  lainnya,  pelaksanaan  anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.*** )
(4)  Anggota  Dewan  Perwakilan  Daerah  dapat  diberhentikan  dari  jabatannya,  yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.***)

BAB VIIB***)
PEMILIHAN UMUM

Pasal 22E

(1)  Pemilihan  umum  dilaksanakan  secara  langsung,  umum,  bebas,  rahasia,  jujur,  dan adil setiap lima tahun sekali.*** )
(2)  Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan  Perwakilan  Daerah,  Presiden  dan  wakil  presiden  dan  Dewan  Perwakilan Rakyat Daerah.*** )
(3)  Peserta  pemilihan  umum  untuk  memilih  anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat  dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.*** )
(4)  Peserta  pemilihan  umum  untuk memilih  anggota  Dewan  Perwakilan Daerah  adalah perseorangan.*** )
(5)  Pemilihan umum  diselenggarakan  oleh  suatu  komisi  pemilihan  umum  yang  bersifat nasional, tetap, dan mandiri.***)
(6)  Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-undang.*** )

BAB VIII
HAL KEUANGAN

Pasal 23

(1)  Anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara  sebagai  wujud  dari  pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara  terbuka  dan  bertanggung  jawab  untuk  sebesar-besarnya  kemakmuran rakyat.*** )
(2)  Rancangan  undang-undang  anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara  diajukan oleh  Presiden  untuk  dibahas  bersama  Dewan  Perwakilan  Rakyat  dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. ***)
(3)  Apabila  Dewan  Perwakilan  Rakyat  tidak  menyetujui  rancangan  anggaran pendapatan  dan  belanja  negara  yang  diusulkan  oleh  Presiden,  Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.***)

Pasal 23A

Pajak  dan  pungutan  lain  yang  bersifat  memaksa  untuk  keperluan  negara  diatur dengan undang-undang.***)

Pasal 23B

Macam dan harga mata uang  ditetapkan dengan undang-undang.***

Pasal 23C

Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.***

Pasal 23D

Negara  memiliki  suatu  bank  sentral  yang  susunan,  kedudukan,  kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang.***
 
BAB VIIIA ***)
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Pasal 23 E

(1)  Untuk  memeriksa  pengelolaan  dan  tanggung  jawab  tentang  keuangan  negara  diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.*** )
(2)  Hasil  pemeriksaan  keuangan  negara diserahkan  kepada Dewan  Perwakilan Rakyat, Dewan  Perwakilan  Daerah,  dan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  Daerah,  sesuai  dengan kewenangannya.*** )
(3)  Hasil  pemeriksaan tersebut  ditindaklanjuti  oleh lembaga  perwakilan  dan/atau  badan sesuai dengan undang-undang.*** )

Pasal 23F

(1)  Anggota  Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan  pertimbangan  Dewan  Perwakilan  Daerah  dan  diresmikan  oleh Presiden.***)
(2)  Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.*** )

Pasal 23G

(1)  Badan  Pemeriksa  Keuangan  berkedudukan  di  ibu  kota  negara,  dan  memiliki perwakilan di setiap provinsi.*** )
(2)  Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-undang.***)

BAB IX
KEKUASAAN KEHAKIMAN

Pasal 24

(1)  Kekuasaan  Kehakiman  merupakan  kekuasaan  yang  merdeka  untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.*** )
(2)  Kekuasaan  kehakiman  dilakukan  oleh  sebuah  Mahkamah  Agung  dan  badan peradilan  yang  berada  di  bawahnya  dalam lingkungan  peradilan  umum,  lingkungan peradilan  agama,  lingkungan  peradilan  militer,  lingkungan  peradilan  tata  usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.***)
(3)  Badan-badan  lain  yang  fungsinya  berkaitan  dengan  kekuasaan  kehakiman  diatur dalam undang-undang.** **)
 
Pasal 24A

(1)  Mahkamah  Agung  berwenang  mengadili  pada  tingkat  kasasi,  menguji  peraturan perundang-undangan  di  bawah  undang-undang  terhadap  undang-undang,  dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.*** )
(2)  Hakim  Agung  harus  memiliki  integritas  dan  kepribadian  yang  tidak  tercela,  adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.***)
(3)  Calon  Hakim  Agung  diusulkan  Komisi  Yudisial  kepada  Dewan  Perwakilan  Rakyat untuk  mendapatkan  persetujuan  dan  selanjutnya  ditetapkan  sebagai  hakim  agung oleh Presiden.***)
(4)  Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung.***)
(5)  Susunan,  kedudukan,  keanggotaan,  dan  hukum  acara  Mahkamah  Agung  serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang.***)

Pasal 24 B

(1)  Komisi  Yudisial bersifat mandiri  yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung  dan  mempunyai  wewenang  lain  dalam  rangka  menjaga  dan  menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.***)
(2)  Anggota  Komisi Yudisial  harus  mempunyai  pengetahuan  dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.*** )
(3)  Anggota  Yudisial  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  Presiden  dengan  persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.*** )
(4)  Susunan,  kedudukan,  dan  keanggotaan  Komisi  Yudisial  diatur  dengan  undang-undang.*** )

Pasal 24C***

(1)  Mahkamah Konstitusi  berwenang  mengadili  pada tingkat  pertama  dan  terakhir  yang putusannya  bersifat  final  untuk  menguji  undang-undang  terhadap  Undang-Undang Dasar,  memutus  sengketa  kewenangan  lembaga  negara  yang  kewenangannya diberikan  oleh  Undang-Undang  Dasar,  memutus  pembubaran  partai  politik  dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.*** )
(2)  Mahkamah  Konstitusi  wajib memberikan  putusan atas  pendapat  Dewan  Perwaklian Rakyat  mengenai  dugaan  pelanggaran  oleh  Presiden  dan/atau  Wakil  Presiden menurut Undang-Undang Dasar.*** )
(3)  Mahkamah  Konstitusi  mempunyai  sembilan  orang  anggota  hakim  konstitusi  yang ditetapkan oleh  Presiden, yang diajukan  masing-masing  tiga orang  oleh  Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. ***)
(4)  Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi.***
(5)  Hakim  konstitusi  harus  memiliki  integritas  dan  kepribadian  yang  tidak  tercela,  adil, negarawan  yang  menguasai  konstitusi  dan  ketatanegaraan,  serta  tidak  merangkap sebagai pejabat negara.*** )
(6)  Pengangkatan  dan  pemberhentian  hakim  konstitusi,  hukum  acara  serta  ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-undang.***)
 
Pasal 25

Syarat-syarat  untuk menjadi dan untuk  diberhentikan sebagai  hakim ditetapkan dengan undang-undang

BAB IXA**)
WILAYAH NEGARA

Pasal 25****)

Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  adalah  sebuah  negara  kepulauan  yang  berciri Nusantara dengan  wilayah dan batas-batas  dan hak-haknya ditetapkan dengan  undang-undang.** )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar